Hari berganti, waktu pun
berlalu akhirnya saat pagi itu aku sangat cepat berangkat kesekolah, tetapi
wanita cantik yang manis itu sudah berada dikelas, aku pun langsung bertanya
padanya tanpa canggung.. hai.... apa dah selesai pekerjaan rumah yang diberikan
bu siti... ? sembari tersenyum dia menjawab sudah, kalo kamu.. tanya nya sebaliknya..
saya pun canggung dan menggeleng sambil menjawab belum nih... bingung saya mau
gambar apa....? sambil membuka buku gambar, aku pun mencoba mencoret-coret apa
saja yang ada dalam pikiran ku, aku pun terkaget tiba-tiba dia berada di
sebelah ku sambil berkata.. gambar pemandangan aja... seperti tersentak aku pun
mulai berfikir ternyata benar juga ide dari nya.
Aku pun mulai mengambar
pengunungan, sawah-sawah dan laut serta perahu layar diatas laut tersebut
dengan rumah-rumah mungil serta mentari yang terbit dibalik bukit pada gambar
dari imajinasi ku saat pagi itu. Sambil ku selesaikan gambarku pun perbincangan
antara kami berlanjut, ku mulai bertanya tentang asal usul nya dan juga
keluiarga serta apa yang dia sukai, ternyata kami mempunyai kesamaan, dimana
kami sama-sama menyukai gandum rebus dicampur kelapa kukur, wow...... itu lah
hari pertama kami makan siang bareng dan untuk selama nya.
Cut Linda Romantika, begitu
nama lengkap nya. Asalnya kota bandung, lahir di cileungi, 28 Maret 1983,
ayahnya bernama sanusi dan ibu nya bernama Lindawati. Ayahnya bekerja sebagai
pegawai kantor pertanian di lama inong kecamatan kuala batee, ayahnya asli aceh
dan ibu nya asal bandung. Orang tua ku sangat akrab dengan orang tuanya selama
ini, cuman kami yang tidak tau. Ternyata bapak ku dan bapaknya dulu pernah
bekerja sama dalam proyek pembuatan jalan bantuan dana jerman pada tahun
1970-an, yang biasa disebut “bethel” begitulah bahasa jermannya.
Waktu pun berlalu kami pun
sudah menduduki kelas 4 SD, kami selalu bersaing untuk saling mendapatkan juara
kelas secara bergantian, yang lucu nya, kalo tidak dia yang rangking satu, maka
aku yang rangking satu dan disusul oleh ridwan rangking tiga serta mukhlis
rangking 4, selalu begitu tanpa ada perubahan. Yang menjadi khas kami berdua
antara aku dan cut linda selalu sarapan pagi bersama dengan sepiring gandum
buatan ibu ku, dia selalu tertawa senang dan bergembira, disaat kegembiraan
kami bersama muncullah ejekan dari kawan-kawan sekelas kami kalo kami ini
berpacaran, hingga tertulis jelas di papan tulis kelas serta di kursi dan juga
meja dan tak ketinggalan ukiran itu tinggal di batang pohon aru yang ada
disekolah ku. Ku ingat selalu kata-kata itu “ afijal cinta cut linda
romantika”.
Akibat dari kejadian itu, cut
linda mulai menjauhi ku, aku pun ikut sedih, ada apa dengan semua ini, adakah
yang salah....? begitu yang terpikir dalam benak ku. Aku mencoba mendekatinya
dan mengajak makan bareng seperti hari-hari yang pernah kami lalui, tetapi dia
menolaknya dengan lembut ‘cut udah sarapan tadi dirumah’ begitu alasannya,
tetapi aku tidak pantang menyerah, selalu setiap pagi tanpa bosan aku selalu
mengajaknya sarapan, walaupun dengan alasan yang sama yang ku terima.
Hari kamis, 2 April 1995, kami
bertiga, aku, cut linda dan mukhlis dipanggil keruang kepala sekolah, kami
langsung bertanya-tanya satu sama lainnya, setiba diruang kepala sekolah kami
dipersilahkan duduk oleh ibu khadjijah guru kelas satu ku dulu.
Bu kepsek : silahkan duduk...
Aku, cut linda dan mukhlis : ia buk...
Aku : ada apa gerangan buk, sehingga kami
dipanggil oleh ibu...
Bu kepsek : ada sesuatu yang ingin ibu
bicarakan dengan kalian bertiga..
Cut linda : tentang apa buk....
Mukhlis : ia buk, tentang apa nih,....
Buk kepsek : tujuan ibu memanggil kalian
bertiga yaitu untuk membicarakan tentang adanya perlombaan cerdas cermat
tingkat sekolah yang akan di adakan oleh pihak kecamatan kuala batee, jadi ibu
ingin kalian bertiga yang mewakili sekolah kita untuk tingkat Sekolah Dasar,
maka oleh karena itu ibu ingin minta persetujuan dari kalian bertiga. Apakah
kalian bersedia dan siap nih untuk ikut lomba tersebut...?
Aku
dan kedua teman ku terdiam sejenak saat ibu Kepsek menanyakan kepada kami, dan
kami pun saling menatap satu sama lainnya, dalam pikiran berkecamuk berbagai
macam, apakah ini akan menang ato tidak, dengan seketika kami bertiga menjawab.
Kami bersedia buk.
Dengan hati bergembira dan bangga bisa mewakili sekolah
ku untuk ikut cerdas cermat tingkat kecamatan kuala batee, dan kami bertiga pun
terus mempersiapkan diri dalam rangka menyambut perlombaan cerdas cermat
tersebut. Setiap hari kami terus belajar bersama, aku pun senang karena bisa
dekat selalu dengan cut linda itu panggilannya. Pada saat perlombaan tiba, kami
pun saling beradu ketangkasan dan daya pikir untuk bisa memenangkan perlombaan
tersebut yang akhirnya sekolah kami memperoleh juara 2 tingkat kecamatan. Kami
sangat bangga dan bergembira bisa membawa nama baik sekolah.LANJUT YA BLOGGER, BACA KISAH KU - V
0 comments:
Post a Comment