Masa liburan dan lebaran pun
usai, aku pun harus kembali kemedan untuk masuk kuliah, wejangan nasihat pun
telah kudengarkan demi kebaikan ku bagi masa depan, tapi begitu sampai dimedan,
aku pun langsung disambut oleh suryani dengan sebuah pelukan mesra yang hangat
terasa. Yani sangat kangen lah sama bang iboy.. ujarnya. Akupun membalas
pelukannya sambil tersenyum, kan sekarang abang dah ada kembali dimedan dan
kita bisa bersama lagi ujarku.
Kuda kepang alias kuda lumpang
sudah menjadi tradisi dalam lingkungan tempat ku tinggal, aku pun turut bermain
kuda lumping bersama teman-teman, yang saat itu dilaksanakan dilapangan bola
kaki titi kuning, permainan ku awal mulanya bersama dengan lancar, tiba-tiba ku
terjatuh diatas tanah, sehingga membuat tulang pinggangku terkena batu, dan
terkilir, hingga membuatku tak bisa berdiri kembali untuk melanjutkan permainan
itu. Itu baru aku ketahui setelah permaian ku selesai bahwa pinggang ku terkena
batu.
Akibat kejadian tersebut aku
pun tak bisa beraktifitas seperti biasanya selama 2 bulan aku hanya bisa
berjalan dengan modal pantat alias ngesot untuk menuju kekamar mandi, ke teras
depan rumah nenek ku.
Pagi itu seperti biasa aku
terbangun dan pinggang ku makin terasa sakit, ku dengar suara sang bapak di
ruang tamu sedang berbincang dengan nenek tentang kejadian pinggang ku yang
sakit. Dan aku pun menuju kedepan untuk mencium tangan sang bapak. Apa masih
terasa sakit pinggang nya boy, ujar beliau. Masih pak, malah makin sakit,
padahal dah di kusuk ma nenek juga tapi masih juga belum kunjung sembuh nih
ujar ku pula. Tapi masih bisa jalankan.. ujar sang bapak pula. Kalo pelan-pelan
bisa pak., uar ku.
Kuliah ku semenjak aku
mengenal cinta semakin amburadul tak karuan, hati berdebar semakin kencang.
Pasti bapak akan bertanya bagaimana kuliah ku, tapi aku hanya bisa diam membisu
dan berdoa agar bapak tidak menanyakan tentang kuliah selama ini. Bapak pun
akhirnya tahu bahwa kuliah ku semakin tidak genah, karena tidak ada yang
memantau secara efektif, hingga bapak mengambil kesimpulan agar aku ikut beliau
pulang kecah dan kuliah di aceh.
Mendengar keputusan bapak yang
tiba-tiba membuat ku semakin tak karuan, karena aku pasti akan pergi untuk
tidak akan kembali lagi ke medan. Terbayang wajah pacar-pacar ku, suryani.
Leni, ita, desi yang akan kutinggal kan untuk tidak berhubungan kembail.
Wah.... bakal di tinggal semua nih pacar-pacar yang dimedan ya boy, ujar bik
sri. Beliau adalah bibi ku. Aku hanya bisa tersenyum dan langsung masuk kedalam
untuk menuliskan alamat aku diaceh, agar aku tetap bisa terhubung dengan pacar
ku suryani, kepada bibi.
Malam pun tiba, pikiran ku
makin tambah kacau dengan keputusan bapak, dimana aku harus ikut beliau besok
pagi untuk kembali ke aceh, tempat aku di besarkan. Begitu selesai makan malam
bersama, aku pun keluar seperti malam-malam biasa nya dan malam ini tujuan ku
hanya satu yaitu pingin jumpa ma suryani dan mengucapkan kalimat selamat
tinggal. Begitu sampai di rumah yani, aku pun langsung mengajaknya keluar untuk
menikmati malam didepan asrama haji tempat biasa kami nongkrong. Selesai makan
kami pun kembali kerumah. Dalam keheningan malam, yani... malam nih kita
terakhir jumpa nih, karena besok abang diajak pulang keaceh oleh bapak, ujar ku
memecahkan keheningan malam. Terus.. kapan nih ab balik lagi kemedan... tanya
yani. Kali ini mungkin ab akan lama kembali lagi kemedan yan, karena bapak
bilang abang akan di kuliahkan diaceh. Jadi bila yani rindu, yani bisa
mengirimkan surat aja ke alamat abang ya.... ujar ku pula.
Sembari jalan, tiba-tiba aku
tersentak, pacarku yani jatuh dan pingsan, aku pun terkejut, apa sebenarnya
yang sedang terjadi. Lalu aku pun menggendongnya untuk membawa pulang kerumah.
Dan ditengah perjalanan dia terbangun.. jangan tinggalkan yani ya bang... yani
akan setia menunggu abang datang dan menjemput yani menjadi pendamping hidup
abang.. ujar nya. Aku pun tersentak sembari berkata... jodoh kita hanya ada di
tangan tuhan, dan kita sebagai umatnya hanya mampu berusaha yani... jadi bila
jodoh kita tak akan kemana. Malam ini malam terakhir buat kita, dan malam-malam
selanjutnya akan menjadi ingat dan kenangan buat kita berdua, semoga yani bisa
mendapatkan jodoh dan suami yang lebih baik dari abang ya..... ? selamat
tinggal kasih dan sayangku, semoga kamu bahagia.
Dimalam yang sepi aku pun
berpamitan dengan kedua orang tua yani dan kakak serta saudaranya, untuk
kembali lagi ke aceh. Selesai berpamitan, aku pun pulang kerumah nenek untuk
mempersiapkan barang-barang yang akan saya bawa pulang kembali keaceh. Iboy.......
kemari dulu bentar, ada yang ingin bapak tanyakan.... tiba-tiba terdengar suara
bapak memanggil ku. Aku pun segera menuju keruang tamu. Apa sudah pamitan tuh ma pak lek
dan bibi semua boy... ujar bapak... udah pak jawab ku, sama yani dah pamitan
apa belum, ujar bibik ku.... aku pun tersenyum tanpa menjawab.
Keesokan paginya, mobil
jemputan kami udah tiba didepan rumah, aku pun memasukkan barang-barang ku dan
pamitan serta berangkat menuju terminal BUS PMTOH yang letaknya di pinang baris
medan, dan sesampai di terminal aku lihat bapak sedang cek in tiket bus yang
akan membawa pulang kami ke pripinsi aceh.
Berakhirlah semua cerita dan
kenangan yang kurasakan di propinsi sumatera utara pada tahun 2003 bulan Maret,
dan aku pun semakin malas untuk melaksanakan aktifitas yang seharusnya aku
lakukan, diakibat kan pikiran hanya terbayang kemedan dan wajah pacar ku
suryani.
Waktu pun berjalan dan aaku
pun mencari kesibukan agar bisa melupakan kota medan dan wanita suryani dalam
benak dan pikiran ku, untuk menghilangkan kejenuhan dirumah, aku pun membantu
tambal ban mobil dan sepeda motor di bengkel apadip (mehram) beliau adalah adik
ibu ku yang terakhir.
Suatu malam aku diajak oleh
teman ku wulan untuk ikut kepengajian yang di desa tetangga yaitu desa paloh
lada, dimana balai pengajian itu terletak berdekatan dengan SMA Negeri 2
Lhokseumawe, jadi aku pun ikut kepengajian dan setiap malam tak pernah ada
libur buat ku buat mengaji, hingga suatu malam aku bertatap muka dengan seorang
wanita bernama agustina, dia seorang gadis yang ramping, tinggi, hingga membuat
jantungku berdebar.
Hiruk pikuk kenderaan di
jalan depan Komplek PT. Asean Aceh Fertilizer semakin sepi, sesepi malam yang
kian semakin larut, dari balai pengajain aku pun pulang kerumah dengan selalu
membayangkan gadis yang aku jumpai tadi di tempat pengajian.BACA JUGA KISAH KU XI (Klik)....
0 comments:
Post a Comment