CERITA KU | KISAH NYATA
Home » » CERITA KU | Kisah Nyata - 11

CERITA KU | Kisah Nyata - 11

Posted by CB Blogger

Hari pun berganti dan tanpa terasa begitu cepat, waktu pun berlalu, setiap harinya aku bersama keluarga melakukan aktifitas seperti biasa nya. Semenjak kami pindah dari Lama Inong Blang Pidie Aceh selatan, ayah ku bekerja sebagai penjual rujak di kaki lima toko orang didepan komplek asean, selain itu sang ayah juga menerima panggilan sebagai tukang perabotan rumah tangga dan asbes bagi yang membutuhkan.
Aku pun waktu itu duduk di kelas 2 SMA negeri 2 Lhokseumawe yang saat ini telah berubah menjadi SMA Negeri 1 Dewantara. Selain aktifitasku sebagai siswa aku pun bekerja sebagai tukang tempel ban mobil dan sepeda motor di UD Dian Krueng Geukuh, ya lumayan buat membantu penghasilan kedua orang tua ku dan juga buat nambah uang jajan.
Aktifitas tempel ban yang aku kerjakan ternyata masih sangat belum ku pelajari dengan baik, sehingga setiap pekerjaan yang di berikan selalu aja salah di mata mehram (Pemilik tempel ban) tempat aku bekerja.
Suatu hari mehram memberikan pekerjaan kepada ku yaitu beliau suruh membuka ban truk yang bocor saat ini, aku pun bingung bagaimana cara membuka nya karena ban truk itu sangat besar dan berat, aku pun mengerjakannya dengan sangat yakin bahwa aku bisa mengerjakan nya.
Tetapi setiap apa yang aku lakukan tetap saja salah, sehingga kata-kata yang sangat ku ingat sampai kisah ini kutuliskan yaitu “neukerja beu betoi hai aneuk jawa, bek peng mantong keuh yang ka pike, nyoe hana ek neukerja neujak wo keudeh” (kalo kerja itu yang betul hai anak jawa, jangan uang aja yang di pikir, kalo ngak sanggup kerja silahkan pulang sana). Itu lah kalimat yang di ucapkan kepada ku saat itu, hati ku pingin marah, tetapi aku berusaha untuk tetap sabar walaupun yang diucapkan mehram itu sangat menyakitkan bagi ku.
Aku terus melanjutkan peekerjaan ku sembari mengingat pesan kedua orang tua ku yaitu “ bila kita kerja ya mau di bilang apa saja ya lebih baik diam, karena dia itu bukan berarti kita kalah, tetapi kita sedang membuktikan bahwa kita mampu untuk mengerjakan nya.
Setiap hari nya aku mendapatkan penghasilan dari pekerjaan ku tidak menentu, kadang dikasih Rp. 35.000,- atau kadang di kasih Rp 50.000,- setiap hari nya. Dengan uang itu aku berikan kepada kedua orang tua ku dan ku ambil sebagaian untuk uang jajan dan keperluan sekolah.
Satu tahun lamanya ku bekerja di UD Diang Krueng geukuh, dan setiap hari nya aku terima umpatan dan ejekan yang dikeluarkan oleh Mehram. Dan setiap hari nya aku berfikir, apakah aku meminta ku dilahirkan sebagai anak jawa, karena ayah ku adalah keturunan jawa dan ibu ku keturunan Aceh. Apakah aku salah bila tinggal di aceh sebagai suku jawa ? sedangkan dalam darah daging ku juga ada darah Aceh ! semua itu berkecamuk didalam pikiran ku. Waktu pun berlalu aceh tetap saja setiap malam sepi mencekam, yang terdengan hanya suara mobil Reo tentara dan brimob serta suara yang menggemuruh yaitu mobil tank. Seakan aceh ini akan di bombardir sampai habis. Aktifitas pengajian pun tak lagi dilakukan karena sering banyak nya razia dan aturan dilarang keluar malam bagi yang tidak berkepentingan. Malam  semakin larut, kami dan sekeluarga terlelap dalam mimpi dan cita-cita dirumah yang kami tumpangi selama kami pindah ke kota Krueng Geukueh.


0 comments:

Post a Comment

TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGANNYA.... Jangan Lupa like, Share dan Komentar nya ya......

Mari Selamatkan Bumi dengan Menjaga Lingkungan

Followers

Powered by Blogger.