Matahari terbit dari ufuk
timur diiringi dengan hiruk pikuk nya kenderaan di jalan yang lalu lalang, dan
cuaca begitu cerah untuk pagi yang begitu indah. Seperti biasa nya kami
sekeluarga sibuk dengan kegiatan masing-masing, akupun setelah melaksanakan
sholat subuh dan langsung ke kedai tempat usaha kami yaitu menjual sarapan pagi
dan kopi. Untuk membuka kedai dan menyapunya hingga mempersiapkan air dan lain
sebagainya.
Sembari melaksanakan aktifitas
itu, aku menyetel musik agar lebih bersemangat dengan lagu-lagu kesukaan ku
yaitu house barat. Sembari menunggu bapak datang. Serta melayani setiap
pengunjung yang ingin menikmati kopi dan sarapan pagi. Tempat usaha kami tidak jauh
dari tempat tinggal hanya berjarak 500 meter saja. Tepat nya di depan komplek
PT. AAF Krueng Geukueh. Selain membantu bapak dalam usaha nya, aku juga bekerja
sebagai pengrajin jepara di kedai krueng geukueh.
Setelah pengumuman kelulusan
SMA, aku untuk sementara hanya membantu bapak dan bekerja seperti biasa untuk
mendapatkan uang jajan. Sembari menunggu pembagian ijazah dan juga pengumuman
penerimaan SMPTN.
Pada malam hari nya aku masih
melakukan aktifitas pengajian di balai darul ulum paloh lada, seleas magrib aku
pun berangkat ke tempat pengajian bersama teman-teman. Dan setiap malam tiba
aku sangat bersemangat karena bisa jumpa dengan wanita idaman ku yaitu
agustina, usia nya lebih tua 3 tahun dari ku, tetapi karena suara nya yang lembut
dan juga cantik lagi, walaupun saat itu aku telah menjalin hubungan dengan
yulia.
Setiap malam kami pergi bareng
dan pulang bareng, hingga malam itu aku pun mencoba untuk memberanikan diri
mengungkapkan perasaan cinta ku pada nya. Selesai pengajian yaitu pada malam
sabtu 12 Juni 1999 pada jam 22.00 wib, aku mengajaknya pulang bareng dengan
jalan kaki. Dan mulai memberikan mengenai hati yang telah terpendam selama ini,
sampai agustina pun ternyata selama ini juga punya perasaan terhadap ku. Tetapi
dia nya juga menunggu aku yang mengungkapkan nya terlebih dahulu. Dan di malam
itu pun aku jadian dengannya. Sehingga saat itu aku mempunyai 2 orang wanita
yang ku sukai.
Malam pun berlalu begitu
sangat cepat, hingga pada malam minggu aku, dan wulan ingin jalan-jalan ke kota
lhokseumawe. Tunis waktu itu tidak bisa keluar karena ada sesuatu dan lain hal.
Wulan pun mulai membicarakan ingin mengajak pacar nya jalan-jalan. Dan aku pun
begitu, dengan menggunakan fasilitas handphone Nokia 3315 waktu itu yang aku
pakai mengajak agustina untuk jalan-jalan. Ternyata ddia juga tidak diizinkan
keluar oleh orang tuanya.
Aku bersama wulan pun
membatalkan niat jalan-jalan ke kota lhokseumawe, hingga wulan kerumah
pacarnya, begitu juga dengan diriku yang tak mau ketinggalan. Malam minggu malam yang indah
buat pacaran. Begitu lah nada lagu yang sering aku dengar, akupun memberanikan
diri datang kerumah agustina dan terlebih dahulu meminta izin kepada dia apa
boleh aku kerumahnya atau tidak. Ternyata diapun lagi tak ada temen dirumah dan
lagi butuh teman buat cerita katanya.
Dimalam minggu pertama aku
kerumahnya akupun sangat canggung karena harus datang kerumahnya. Tetapi aku
memberanikan diri buat datang juga. Rumah nya dengan rumah ku tidak jauh hanya
berjarak 700 meter. Dimalam itu juga begitu aku datang dia sudah menunggu
didepan rumah dan menyuruh ku untuk masuk langsung naik kelantai 2 rumahnya dan
duduk di teras lantai 2 dimalam itu sembari bercerita dan bercengkrama
menghilangkan kerinduan yang hanya bisa jumpa saat waktu pengajian saja.
Dan dimalam itu juga aku mulai
menceritakan maksud ku yang ingin kuliah dimedan kepadanya, hingga raut
wajahnya merasa sedih karena bakal ngak bisa jumpa lagi dengan ku, aku coba
menghiburnya dan mengatakan bahwa kita tetap akan bisa berkomunikasi via
handphone dan surat.
Dimalam yang indah itu pun aku
bersamanya, menceritakan bagaimana masa depan hubungan kami, hingga tiba-tiba
dia memeluk ku dengan sangat erat sambari berkata “ bang, jikalau kita jodoh
pasti kita akan bertemu juga nantinya, bila jauh dari ku tolong ingat bahwa aku
ada dalam hati dan cinta mu” itu lah ucapan yang sangat ku ingat hingga saat
ini. Dan dimalam itu juga aku dan agustina menderaikan air mata seperti orang
yang ingin berpisah selama nya, hingga aku mencium keningnya seraya menjawab “
bisakah selama aku belum berangkat ke untuk melanjutkan pendidikan ku, aku bisa
datang kerumah nya setiap malam ? dia pun menjawab boleh bang.
Malam minggu rasanya begitu
cepat berlalu malam pun telah larut aku pun mohon izin untuk pamitan pulang
sembari memegang tangannya yang erat dan kembali ku memeluknya seraya berkata “
jangan lupa mimpikan aku disetiap tidur mu ya sayang”.
Keren pak ceritanya,, :)
ReplyDeleteTerima kasih.... mohon masukan dan komentar nya dan jangan lupa FOLLOW ya....
Delete